Imbangi Inflasi, McDonald’s Naikkan Harga di China

text TEXT SIZE :  

foto: corbis
BEIJING – McDonald’s Corporation, restoran cepat saji terbesar di dunia, menyatakan menaikkan harga burger, minuman, dan makanan kecil di semua gerainya di China. Langkah ini dikeluarkan untuk mengimbangi kenaikan biaya akibat tingginya inflasi di China.

“Harga produk naik 0,5-1 yuan (15 sen) hari ini di 1.200 gerai McDonald’s di China karena biaya bahan baku naik,” kata Juru Bicara McDonald’s China Sophia Luan, dilansir dari Business Week, Rabu (17/11/2010).

Akibat kebijakan ini, harga saham McDonald’s turun 2,1 persen menjadi USD77,42 per saham di bursa New York. “Saat ini, semua orang sudah terbiasa dengan kenaikan harga. Satu yuan atau setengah yuan bukan masalah besar,” kata Zhang Chen, seorang pelanggan McDonald’s di gerai Shanghai International Finance Center.

Berdasarkan The Economist’s Big Mac Index  pada 14 Oktober, burger Big Mac di China merupakan termurah di dunia karena lemahnya nilai tukar yuan. Harga Big Mac di Beijing sebesar USD2,18 per porsi, sementara di AS harganya USD3,71 per porsi.

Diketahui, saat ini, ekonomi China telah diguyur dengan likuiditas yang besar. Perbankan di China telah mengucurkan pinjaman sebesar 6,89 triliun yuan (USD1,04 triliun) selama periode Januari-Oktober atau 92 persen dari target kredit Pemerintah China selama 2010.

Pemerintah China diprediksi akan menurunkan target pinjaman baru 2011 antara 6-7 triliun yuan. Sementara, target pinjaman baru 2010 sebesar 7,5 triliun yuan. Bulan lalu, Bank Sentral China (PBOC) telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007. PBOC juga menaikkan persyaratan modal ditahan perbankan untuk menurunkan tingkat kucuran pinjaman.

Leave a comment